Saat Berhenti Mencintai Adalah Pilihan Terbaik

klik.klas
6 min readJun 17, 2021

--

Apakah Lo sedang berada di dalam fase ingin move on dan harus mengubur cinta yang Lo pendam?

Photo by Brooke Cagle on Unsplash

Pernahkah Lo jatuh cinta dengan orang yang nggak mungkin bersama dengan Lo?

Atau, apakah Lo diam-diam naksir seseorang, kemudian patah hati, tapi belum bisa move on?

Atau, Lo sedang dalam kondisi cinta bertepuk sebelah tangan?

Atau, apakah kisah cinta Lo terganjal banyak hal yang akhirnya membuat kalian memutuskan untuk nggak bersatu?

Atau, berbagai alasan lainnya, yang membuat Lo harus berusaha berhenti mencintai seseorang?

Mari kita bahas, sebuah persembahan dari gue tentang cara-cara berhenti mencintai seseorang.

Bicara Cinta, Bicara Kerumitan

Cinta adalah salah satu emosi yang paling rumit yang bisa dirasakan manusia.

Photo by Pablo Heimplatz on Unsplash

Ketika Lo jatuh cinta, Lo bisa aja merasa melayang, ringan, dan nggak berhenti tersenyum serta pikiran yang nggak bisa lepas dari orang yang Lo cintai. Pada saat yang sama, cinta merupakan emosi yang juga bertanggung jawab atas segunung rasa sakit yang Lo alami.

Seperti yang gue sebutkan tadi, ada banyak alasan mengapa seseorang (atau diri Lo) memutuskan untuk berhenti mencintai seseorang. Apa pun alasan Lo, menarik rasa cinta dari seseorang yang Lo sayangi pasti nggak mudah. Kalau cinta ibarat benih yang tumbuh menjadi pohon berakar kuat, ga bisa tiba-tiba mencabutnya. Pasti butuh usaha dan cara yang lebih kuat untuk mencabut pohon daripada sekedar benih. Meskipun demikian, belajar merupakan bukanlah hal yang mustahil. Melupakan itu bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat.

Mengapa Begitu Sulit Untuk Berhenti Mencintai Seseorang?

Photo by Jacob Rank on Unsplash

Ada banyak alasan mengapa Lo bisa jatuh cinta dengan seseorang. Sesederhana saling berpapasan tanpa bicara, atau intensitas bicara dengan orang yang Lo cintai, atau Lo terus melihat mereka bekerja keras dan Lo merasa simpati, atau berbagai alasan lainnya dapat membuat Lo jatuh cinta.

Cinta itu membuat ketagihan (baca artikel gue yang ini “Mengapa Patah Hati Sakitnya Setengah Mati). Ketika Lo mencintai seseorang, tubuh Lo mengalami sejumlah perubahan yang mendorong produksi senyawa seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin. Bahan kimia ini mendorong rasa percaya, senangan, dan merasa dihargai, efek yang sama yang telah dikaitkan dengan kecanduan

Saat Lo ingin berhenti mencintai seseorang, pada dasarnya Lo seperti orang yang sedang melawan kecanduan. Lo jatuh cinta, dan ya, Lo kecanduan, dan saat Lo ingin melupakannya, Lo sedang berjuang melawan rasa candu itu. Pastinya, mengalahkan kecanduan apa pun itu nggak mudah dan menantang. Apalagi saat cinta Lo udah bukan lagi di fase yang meledak-ledak, dimana Lo berbagi tujuan dan impian, tertawa dan makan bersama, saling mendukung saat berada dalam keadaan yang sulit dapat menciptakan ikatan yang kuat. Ketika fase kisah cinta Lo udah sampai sini, ikatan ini bisa sangat sulit untuk diputuskan. Selain itu, ketakutan untuk nggak bertemu orang lain yang tepat, kembali ke fase hidup mencari, dan bahkan khawatir akan apa yang dipikirkan orang lain, dapat membuat Lo sulit untuk mengambil langkah pertama yang diperlukan untuk berhenti mencintai seseorang.

Bagaimana Berhenti Mencintai Seseorang

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

Pada prinsip yang akan gue bagi di sini adalah prinsip melawan adiksi. Kalau Lo pernah melihat pengguna narkoba merasa kesakitan saat penggunaan narkobanya dihentikan. Lo juga akan masuk ke fase ini, fase dimana Lo harus melawan perihnya terlebih dahulu, fase dimana tubuh Lo menyesuaikan dengan hal baru, fase dimana tubuh Lo sedang beradaptasi, dan sebagaimana banyak cerita lain di dunia ini. Fase awal adalah fase tersulit, namun fase setelahnya akan semakin membaik. Sebelum memulai, Lo harus yakinkan diri Lo sendiri, rasa sakitnya hanya sementara. Lo harus mampu bertahan.

Ingat Hal-Hal yang Bikin Hubungan Lo Nggak Bisa Lanjut

Photo by Brian Lundquist on Unsplash

Kebenaran bisa menyakitkan, tetapi juga bisa sangat membebaskan. Langkah pertama yang harus diambil ketika mencoba berhenti mencintai seseorang adalah jujur akan apa-apa yang mereka lakukan dan menyebabkan hati Lo sakit.

Fokus pada apa yang nggak bekerja dalam hubungan Lo. Fokus pada sisi negative dari hubungan Lo. Mungkin pasangan Lo dulu kurang perhatian dengan kebutuhan Lo sampai pada titik di mana Lo merasa sangat tersakiti, atau mungkin pasangan Lo punya kebiasaan yang berbahaya secara finansial, atau dia bertindak kasar dan toksik. Pikirkan semua hal yang nggak bekerja dalam hubungan Lo. Fase menarik rasa cinta yang Lo miliki ini memanfaatkan ingatan tentang perilaku mereka yang memengaruhi Lo secara negative. Ingatan-ingatan ini bisa menjadi langkah pertama yang penting untuk mengatasi perasaan Lo.

Bersikap jujur ​​pada diri sendiri emang secara otomatis ga akan tiba-tiba membuat rasa sayang Lo hilang kepadanya, tetapi seenggaknya, dapat membantu Lo memperoleh perspektif lain tentang hubungan Lo. Dengan perspektif lain ini, perasaan cinta Lo yang intens untuk mereka mungkin mulai berkurang seiring waktu. Mundurlah selangkah untuk mengenali bagaimana hubungan itu nggak lagi sesuai dengan tujuan Lo. Jujur pada diri sendiri di setiap langkah dapat membantu meringankan prosesnya.

Ambil Waktu Sendiri Secukupnya, Setelah Itu Bicaralah dengan Seseorang

Photo by Etienne Boulanger on Unsplash

Berurusan dengan sesuatu yang sulit seperti pengalaman berakhirnya suatu hubungan dapat membuat Lo hanya ingin berdiam diri di sudut gelap sendirian. Namun, menarik diri nggak selalu menjadi pilihan terbaik. Cobalah ngobrol dengan orang-orang terbaik Lo, seperti teman, keluarga dan orang-orang yang Lo percaya. Pada banyak kasus, mereka akan menawarkan dukungan kepada Lo untuk melalui masa-masa sulit Lo. Mereka juga dapat memberikan masukan-masukan yang akan membantu diri Lo untuk melewati periode ini. Kalau memang nggak cukup bicara dengan mereka, Lo bisa berbicara dengan seorang professional, seperti psikolog, tentang kondisi Lo..

Sakit? Memang Itu Prosesnya

Photo by Isabella and Zsa Fischer on Unsplash

Seandainya kita punya tongkat ajaib dan menyihir perasaan kita menjadi normal seperti sedia kala, mungkin segala sesuatu akan lebih mudah. Tapi, please, ini bukan negeri dongeng. Segala sesuatu membutuhkan proses. Begitu pula dengan berhenti mencintai dan melupakan orang yang pernah singgah di hati, juga membutuhkan waktu yang panjang. Bukankah Lo jatuh cinta juga dengan proses. Lalu, sadari bahwa melepaskan juga butuh proses.

Fokus Sama Masa Depan

Photo by engin akyurt on Unsplash

Percayalah waktu adalah penyembuh yang hebat. Saat ini mungkin Lo masih berduka dan ide untuk melangkah ke tahap berikutnya tanpa orang yang Lo cintai bisa jadi menakutkan. Ambil waktu secukupnya untuk berdamai dengan keadaan. Saat Lo sudah pada tahap menerima keaadaan, mulailah rancang apa yang bisa Lo lakukan.

Ada banyak hal yang bisa Lo syukuri, nikmati dan kembangkan dari proses ini sebagai bekal menjalani masa depan. Misal, sekarang Lo punya pengetahuan yang lebih baik tentang tujuan hidup Lo, tentang apa yang Lo butuhkan dari pasangan, dan hal-hal apa yang nggak bisa Lo toleransi dalam sebuah hubungan. Ada begitu banyak hal di masa depan yang bisa Lo raih. Setiap rasa sakit atau kesedihan yang Lo hadapi hanyalah sebagian kecil dari hidup Lo. Hidup akan terus berjalan.

Sepatah Kata dari KlikKlas

Ketika Lo memutuskan untuk berhenti mencintai seseorang, langkah pertama yang harus Lo lakukan adalah mengingat-ingat segala sesuatu yang membuat hubungan Lo nggak bertumbuh dengan positif. Memutuskan untuk berhenti mencintai tentu nggak mudah. Dalam prosesnya ada banyak hal yang membuat proses melupakan ini menjadi proses yang benar-benar menantang untuk dilalui. Karena cinta itu ibarat adiksi, candu, dan memutuskan berhenti mencintai adalah proses melawan kecanduan. Percayalah, ada banyak cinta yang menunggu Lo di masa depan, meskipun mungkin tampak sedikit suram saat ini, selalu ada kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan. Klikers, memang proses selalu bertumbuh seringkali melalui proses memutuskan apa yang nggak berfungsi dengan baik dalam hidup kita, termasuk rasa cinta yang kadang nggak pada tempatnya.

Kunjungi Media Sosial Klik.Klas Lainnya

Jangan lupa ikuti terus update kabar Klik.Klas di Instagramnya juga klik.klas. Atau lo mau dengerin versi podcastnya? Bisa banget! Klik di sini.

Tentang Penulis

Fakhirah Inayaturrobbani, S.Psi, M.A

Salam kenal gue Fakhi. Gue merupakan peneliti dan ilmuwan psikologi sosial yang menyelesaikan studi S1 hingga S2 di Fakultas Psikologi UGM. Yuk baca dan cari lebih dalam tulisan-tulisan gue di Instagram @fakhirah.ir

Tulisan Ini Lahir Dari Tulisan Lainnya

Earp, B. D., Wudarczyk, O. A., Foddy, B., & Savulescu, J. (2017). Addicted to love: What is love addiction and when should it be treated?. Philosophy, psychiatry, & psychology : PPP, 24(1), 77–92. https://doi.org/10.1353/ppp.2017.0011

--

--

klik.klas
klik.klas

Written by klik.klas

Platform pengembangan diri di luar kelas yang asik. Mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk menjadi muda yang #SelaluBertumbuh setiap hari.

No responses yet