Pernahkah Lo mengenal orang-orang yang terlihat tenang dan mampu menangani situasi sosial yang paling canggung sekalipun dengan begitu anggunnya?
Atau pernahkah Lo bertemu dengan orang sepertinya selalu membuat orang lain merasa nyaman?
Pernahkah Lo berteman dengan seorang yang mudah memahami apa yang orang lain rasakan?
Kalau Lo bertemu dengan mereka yang punya karakter seperti itu bisa dimungkinkan mereka mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi.
Klikers, apa sih sebenarnya kecerdasan emosi itu? Dan seperti apa mereka dengan kecerdasan emosi yang tinggi?
KECERDASAN EMOSI ITU APA?
Kecerdasan emosional pada dasarnya adalah kemampuan untuk merasakan, mengontrol, dan mengevaluasi emosi.
Dari mana seseorang punya kecerdasan emosi? Ada dua penbisa. Yang pertama, para ilmuwan menganggakan bahwa kecerdasan emosi itu bawaan lahir. Penbisa lainnya menganggakan bahwa kecerdasan emosi itu bisa dipelajari? Mana yang benar? Yang jelas ada peran bawaan dan proses belajar. Orang yang punya bawaan sejak lahir akan lebih mudah peka daripada yang enggak, tapi segala sesuatu bisa dipelajari. Jadi, jangan remehkan sebuah proses belajar. Ibarat sebuah bibit, bibit unggul sekalipun kalau tidak diberi pupuk dan dirawat dengan baik, dia akan terkalahkan bibit yang menbisa perawatan dengan baik.
Nah, Klikers, kenapa sih kecerdasan emosi itu penting?
Coba deh bayangin sebuah dunia di mana masing-masing orang nggak bisa memahami perasaan seorang teman yang sedang merasa sedih atau ketika rekan kerja sedang marah. Apa yang akan terjadi dengan dunia itu? Bisa jadi kacau. Seorang ibu nggak memahami kemauan anaknya, seorang anak nggak bisa mengindra perasaan orang tuannya. Seorang suami nggak bisa membaca emosi istrinya, dan istrinya nggak memahami sinyal-sinyal emosi yang diberikan suaminya. Dan terus begitu. Wah, nggak kebayang deh betapa kacaunya dunia ini.
KOMPONEN KECERDASAN EMOSI
Lalu, kalau kecerdasan emosi adalah sebuah adonan. Kira-kira bahan-bahan apa aja yang menyusun kecerdasan emosi?
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa ada empat tingkatan komponen yang menyusun kecerdasan emosional. Apa aja itu? Diantaranya adalah kemampuan memahami emosi diri sendiri, kemampuan berlogika menggunakan emosi, kemampuan memahami emosi orang lain, dan kemampuan mengelola emosi.
Okay, nggak berlama-lama, langsung aja kita akan coba bahas satu persatu.
1. Kemampuan Mempersepsi Emosi
Pertama, kemampuan memahami emosi diri sendiri secara akurat. Nah, kemampuan ini termasuk memahami ekspresi muka, gestur, dan berbagai bahasa non verbal dari orang lain. Kalau kita udah nggak peka sama tanda-tanda kemunculan dan perubahan emosi diri sendiri atau orang lain, tentu aja, langkah selanjutnya tidak bisa dilakukan yaitu menerjemahkan tanda-tanda itu menjadi sebuah pesan yang bisa dibaca
2. Menempatkan Diri
Setelah membaca dan menyadari sinyal-sinyal emosi diri sendiri dan orang lain. Komponen yang kedua adalah merespon dengan tepat. Apakah ketika temen Lo menangis Lo malah ketawa? Nah, Lo yang punya kecerdasan emosi yang tinggi akan lebih mudah menempatkan diri Lo pada respon yang tepat daripada mereka dengan kecerdasan emosi yang rendah.
3. Memahami Penyebab Emosi
Emosi yang kita rasakan bisa punya berbagai arti. Jika seseorang mengekspresikan emosi marah, Lo yang punya kecerdasan emosi yang tinggi akan lebih mudah memahami penyebab kemarahan orang tersebut dan apa arti kemarahannya. Misalnya, kalau temen nugas Lo marah, Lo yang punya kecerdasan emosi yang tinggi bisa menebak lebih akurat mengapa mereka marah dan Lo menebak dengan lebih tepat bahwa mereka nggak puas dengan pekerjaan Lo, atau bisa juga karena mereka ada masalah di rumah atau hal-hal lainnya.
4. Mengelola emosi
Komponen yang keempat yaitu kemampuan mengelola emosi secara efektif sekaligus merupakan bagian yang super penting dari kecerdasan emosional. Lo yang punya kecerdasan emosi lebih mudah mengelola emosi, menanggapi dengan tepat emosi diri sendiri dan orang lain. Misalnya kalau Lo sedang merasa marah, Lo bisa mengelola kemarahan Lo itu disampaikan dengan cara yang seperti apa, kepada siapa, pada waktu dan tempat yang tepat. Orang yang punya kecerdasan emosi bukan berarti nggak boleh marah lho. Boleh ajaa, tapi kuncinya adalah kemampuan mengelolanya…
Nah, Klikers, empat komponen ini berurutan dari rendah ke tinggi. Misalnya, level terendah dari memiliki kecerdasan emosi adalah kemampuan menangkap adanya symbol-simbol atau pesan-pesan yang disampaikan baik melalui penyampaian verbal atau yang agak tersirat seperti bahasa nonverbal, termasuk gestur, mimic dan postur diri sendiri dan orang lain. Level yang paling tinggi adalah mampu mengelola emosi.
KEUNTUNGAN PUNYA KECERDASAN EMOSI
Berpikir Sebelum Bertindak
Orang yang cerdas secara emosional tahu sifat dan karakter emosi yang dirasakan manusia. Salah satunya emosi bisa saja suatu saat terasa sangat kuat, tapi pada saat yang sama bersifat sementara. Ketika peristiwa yang sangat emosional terjadi, seperti menjadi marah dengan sahabat, temen, orang yang cerdas secara emosi akan paham bahwa emosi yang kuat ini sementara, jadi dia akan memberi jeda sebelum merespons. Memberi jeda akan bikin emosi yang kuat itu mereda dan memberi waktu untuk berpikir lebih rasional tentang semua hal yang terjadi.
Lebih Sadar Diri
Orang yang cerdas secara emosi nggak cuma cerdas memikirkan gimana perasaan orang lain tapi mereka juga cerdas memahami perasaan mereka sendiri. Nah, memahami perasaan diri sendiri bikin kita mempertimbangkan banyak hal karena kita tahu persis apa yang terjadi pada orang lain, karena kita juga merasakannya. Misalnya, kalau Lo paham banget betapa nggak enaknya perasaan patah hati. Lo akan mudah menempatkan diri di posisi orang yang patah hati.
Empati untuk Orang Lain
Keuntungan lainnya menjadi orang yang cerdas secara emosi adalah Lo punya kemampuan untuk memikirkan dan berempati sama perasaan orang lain. Dengan empati ini, Lo bisa merespon dengan tepat sebab Lo mampu menempatkan diri pada situasi yang sama dengan orang lain. Orang yang punya kecerdasan emosi yang baik juga bisa melihat dari berbagai perspektif, pengalaman, dan emosi orang lain. Nggak cuma itu, mereka juga bisa menggunakan informasi ini untuk menjelaskan mengapa orang berperilaku seperti itu.
LATIHAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Lalu gimana nih caranya melatih kecerdasan emosi? Ada beberapa untuk melatih kecerdasan emosi yang bisa Lo lakukan seperti…
1. Berlatih tenang saat menerima kritik dan tanggung jawab
2. Latihan menghadapi dan bertanggungjawab setelah melakukan kesalahan
3. Berlatih deh untuk menganggakan nggak saat Lo memang sedang dalam keadaan nggak bisa membantu.
4. Berlatih membagi perasaan Lo dengan orang lain dan menyampaikan dengan cara yang tepat.
5. Lo juga bisa berlatih menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih diterima semua orang
6. Berlatih mendengar lebih banyak daripada bicara, belajar active listening juga bakal membantu. Jika Lo ingin memahami perasaan orang lain. Luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang orang coba kanggakan kepada Lo, perhatikan deh nadanya dan kata-katanya secara verbal maupun berbagai ekspresi mimic, gestur, yang non-verbal. Kita tahu bersama bahwa bahasa tubuh juga bisa punya banyak makna.
7. Berlatih untuk nggak menghakimi orang lain dengan menempatkan diri Lo di tempatnya. Menyadari emosi diri Lo sendiri itu penting, tapi Lo juga harus bisa menempatkan diri Lo pada posisi orang lain untuk benar-benar memahami sudut pandang mereka. Bayangkan gimana perasaan Lo dalam situasi mereka. Mengapa orang ini merasa seperti ini? Apakah ada faktor nggak terlihat yang mungkin membuat dia punya ini? Saat Lo mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan semacam ini, Lo mungkin akan lebih mudah memahami emosi orang lain.
Kesimpulan
Klikers, kecerdasan emosional sangat penting untuk memiliki kehidupan sosial yang baik. Sebagai pribadi yang berusaha untuk selalu bertumbuh setiap hari, kita harus terus berusaha untuk menjadi orang yang semakin baik termasuk secara sosial. Pada beberapa percobaan pertama, its okay kalau nggak langsung bisa, tapi mencoba lebih ahli dalam mengontrol emosi adalah investasi yang penting dalam mengarungi hidup ini.
Sampai di sini dulu… Thank you sudah mendengarkan sampai akhir. Gue harap apa semoga apa yang kita bahas bermanfaat. Selalu tunggu update kabar dan insight harian dari Klik Klas melalui Instagram dengan username @Klik.Klas.
Sampai jumpa!
Referensi
- Salovey P, Mayer J. Emotional Intelligence. Imagination, Cognition, and Personality. 1990;9(3):185–211.
- Feist GJ. A meta-analysis of personality in scientific and artistic creativity. Pers Soc Psychol Rev. 1998;2(4):290–309. doi:10.1207/s15327957pspr0204_5
- Côté S, Decelles KA, Mccarthy JM, Van kleef GA, Hideg I. The Jekyll and Hyde of emotional intelligence: emotion-regulation knowledge facilitates both prosocial and interpersonally deviant behavior. Psychol Sci. 2011;22(8):1073–80. doi:10.1177/0956797611416251