Apakah Lo lagi suntuk? Udah pernah nyobain belum relaksasi pakai seni?
Klikers, apakah Lo mulai suntuk dan tertekan begitu memulai semester baru ini. Karena udah banyak banget tugas yang harus diselesaikan?
Pengen nyobain refreshing yang di rumah aja? Kamu bisa coba relaksasi dari berbagai macam hal yang mengganggu pikiran Lo dengan seni.
Nah, coba Lo ingat-ingat lagi. Kapan terakhir kali Lo mengambil kuas atau pensil warna?
Duh nggak usah deh mainan kuas dan pensil warna. Mungkin bagi sebagian dari Lo udah terlalu lama…
Kalau yang ini, kapan terakhir kali Lo mencoret-coret buku catatan Lo saat mendengarkan dosen? Saat rapat? Atau saat-saat lainnya?
Mungkin, banyak dari Lo, ketika memikirkan seni cenderung berpikir “Seni itu bukan untuk gue” Mungkin Lo berpikir, “Duh gue nggak terlalu kreatif, gue nggak bisa gambar, gue nggak bisa melukis,”
Klikers, ini bukan soal Lo bisa gambar apa nggak. Bukan soal Lo anak yang penuh kreativitas atau nggak. Ini tentang memberikan kebebasan kepada otak Lo untuk berekspresi secara bebas, bahkan dengan sekadar mencoret-coret aja bisa berdampak luar biasa pada cara Lo memproses, menyimpan, dan berbagi sebuah informasi.
Nggak mengherankan kalau banyak banget psikolog dan konselor yang menyarankan kliennya untuk menggunakan hobi, salah satunya seni, sebagai cara untuk meregulasi emosi. Beda dengan sesi konsultasi yang mungkin bagi sebagian orang terasa penuh ancaman karena harus berhadap-hadapan dengan seseorang dan menceritakan masalah yang paling ingin disembunyikan. Dengan menuangkan pikiran dan kegundahan lewat medium lain, secara nggak langsung akan membuat Lo yang merasa takut untuk menuangkannya secara blak-blakkan, merasa lebih nyaman dengan menuangkannya secara tersirat.
Lalu apa sih, relaksasi dan regulasi emosi melalui seni itu?
***
Art Therapy
Gue mau disclaimer dulu. Kalau kita ngomongin terapi, sebenarnya harus dalam pengawasan ahli seperti psikolog atau psikiater. Tapi, nggak ada salahnya kok dicoba secara mandiri. Namun, kalau Lo merasa seni nggak membantu atau bahkan memperburuk kondisi Lo. Gue sangat sarankan untuk mengunjungi para ahli yaa…
Oke… Art Therapy adalah praktik yang bertujuan untuk menyembuhkan seorang individu baik secara psikologis maupun fisik dengan menggabungkan seni dan psikologi. Art therapy memanfaatkan proses kreatif, teknik artistik, dan karya seni. Nah, Art Therapy ini dipakai supaya individu mengembangkan kesadaran diri, mengeksplorasi emosi yang sedang dan telah dirasakan, atau bisa juga untuk mengatasi konflik atau trauma yang belum selesai.
Art Therapy juga bisa digunakan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan meningkatkan kepercayaan diri, lho. Kok bisa? Iya, dengan mengekspresikan emosi melalui seni, bisa aja hasilnya yang dianggap bagus bisa mendapat apresiasi dari orang lain. Apresiasi dari orang lain akan meningkatkan rasa percaya diri Lo. Artinya, ada pengakuan terhadap kemampuan Lo. Saat mendapatkan apresiasi, Lo harus merespon kan. Nah, komunikasi akan terlatih karena Lo bertemu dengan banyak orang yang juga merupakan peminat seni yang sama.
Intinya, Art Therapy adalah teknik yang berasal dari ide bahwa ekspresi kreatif dapat mendorong penyembuhan dan kesejahteraan mental kita. Seni, baik menciptakan atau melihat seni orang lain, digunakan untuk membantu orang mengeksplorasi emosi, mengembangkan kesadaran diri, mengatasi stres, meningkatkan harga diri, dan meningkatkan keterampilan sosial.
Teknik yang bisa Lo gunakan dan termasuk ke dalam Art Therapy diantaranya adalah menggambar, melukis, mewarnai, memahat, membuat kolase dan banyak lainnya. Saat Lo menciptakan seni, Lo akan secara nggak langsung menganalisis apa yang telah Lo buat dan gimana perasaan Lo sebelum dan sesudah membuat sebuah kesenian. Dengan mengeksplorasi karya seni yang dibuat, Lo secara nggak langsung juga dapat memahami apa yang terjadi dengan diri Lo dan bagaimana konflik yang terjadi dalam diri Lo mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku Lo.
Manfaat Art Therapy
Apa sih manfaat seni buat diri kita?
Oke, gue akan mulai dari hasil penelitian di tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of American Art Therapy Association. Mereka menemukan bahwa hanya 45 menit aktivitas kreatif dapat mengurangi stres yang Lo alami, terlepas Lo berbakat di seni atau nggak. Selain itu ada beberapa manfaat lainnya.
Seni Adalah Bentuk Dari Self-Care
Terkadang, dengan semua tanggung jawab hidup yang ada di pundak Lo, Lo sering lupa bahwa Lo membutuhkan dan pantas mendapatkan waktu istirahat. Meluangkan beberapa menit secara teratur untuk melakukan hobi. Dengan memilih kesenian sebagai refreshing, pada saat yang sama Lo mendapatkan keuntungan, yaitu Lo memiliki hasil berupa karya seni yang bisa dinikmati kembali ke depannya.
Seni Membantu Lo Untuk Lebih Mengalir
Seni secara nggak langsung akan membantu Lo lebih rileks dan lepas. Keadaan lepas dan bebas berkebalikan dengan keadaan terkungkung, terikat, dan sesak yang kita rasakan saat kita dalam keadaan stress. Seni membantu Lo untuk menemukan kanal, saluran, yang sebelumnya butek dan buntu, seni membantu mengalirkan stress yang Lo punya ke dalam medium lain. Keadaan mengalir ini disebut juga dengan flow. Beberapa psikolog menggambarkan keadaan flow, mengalir ini, sangat dekat dengan perasaan asyik dengan suatu aktivitas. Dalam contoh yang lebih sederhana lagi, Lo pernah kan ngobrol sama orang yang asyik banget, rasanya ngalir aja gitu dan setelah ngobrol rasanya Lo rileks banget. Mirip dengan itu, seni membantu Lo untuk melepaskan segala ketegangan dan mengubah keadaan Lo jadi lebih rileks.
Menciptakan seni dapat mengalihkan pikiran Lo dari apa pun yang membuat Lo stress, seenggaknya untuk beberapa menit dalam hidup Lo. Sulit untuk terus memikirkan masalah Lo saat Lo fokus pada penciptaan karya seni. Atau kalau masalah tetap ada dalam pikiran Lo, Lo dapat memasukkannya ke dalam kreasi Lo. Setelah Lo selesai, Lo akan memiliki pikiran yang lebih jernih untuk menangani masalah Lo lagi.
Kalau Mau Nyoba, Harus Mulai Dari Mana?
Lalu gimana sih caranya bisa menghilangkan ketegangan emosional dengan seni? Gue akan saranin beberapa hal bisa Lo lakuin.
- Cobain Punya Buku Sketsa
Punya buku sketsa adalah salah satu cara termudah memulai untuk corat-coret. Ga harus beli buku sketsa yang mahal. Atau, Lo bisa menggunakan kertas-kerta yang ada di sekitar Lo. Doodle, corat-coret, bisa menjadi sebuah bentuk catatan atau diary. Memiliki catatan seperti yang udah sering gue singgung, selalu menjadi cara yang baik untuk melihat dan memahami emosi Lo dengan lebih dalam.
Menuangkan Cita-Cita Dalam Gambar
Dalam berbagai penelitian tentang memori, gambar direkam lebih kuat dalam ingatan daripada kata-kata. Contohnya pas gue ngomong kucing. Yang kebayang dalam pikiran Lo, gambar kucing atau tulisan kucing. Artinya, gambar akan lebih dahulu terbayang daripada tulisan. Saat Lo memiliki kegelisahan yang sangat mendalam soal apa yang Lo inginkan, Lo cita-citakan, dan Lo harap-harapkan. Lo bisa menuangkan segala harapan dan keinginan Lo dalam bentuk gambar. Sekali lagi, ini bukan soal seberapa jago Lo melukis, tetapi ini soal mentransfer emosi dari dalam diri Lo ke medium lain.
Tuangkan Apa Aja yang Lo Rasakan
Gambar apa yang Lo rasakan. Tuangkan stres Lo. Lo boleh aja menggambar secara nyata apa yang Lo rasakan atau dalam bentuk yang lebih abstrak dari apa yang Lo rasakan. Hal ini dapat membantu Lo mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Coba Mewarnai
Akhir-akhir ini, banyak sekali bermunculan buku-buku yang dijual dan digunakan untuk mewarnai bagi orang dewasa. Klikers, mewarnai nggak hanya untuk anak-anak. Buku mewarnai dewasa bisa sangat menenangkan bagi Lo yang nggak merasa artistik, tetapi tetap ingin membuat gambar yang indah. Jadi, selalu ada jalan.
Sepatah Kata Dari Klik.Klas
Seni adalah kabar baik bagi Lo yang ingin menghilangkan kecemasan dan stres serta memperbaiki suasana hati Lo tapi tetap dalam bentuk yang indah. Kalau Lo pernah bertanya-tanya apakah meluangkan beberapa menit untuk menggambar benar-benar dapat membantu mengatasi stress? Lo perlu cobain sendiri. Atau, gue tanya sekarang kenapa banyak dari Lo secara naluriah membuat corat-coret di buku Lo, bisa jadi Lo nggak menyadari bahwa menggambar meredakan stress yang Lo alami. Apakah menciptakan sesuatu yang indah, hanya menciptakan sesuatu yang menurut Lo indah, atau yang mengekspresikan emosi Lo bisa membantu, jadi biarkan inner child Lo lepas dan keluarkan pensil warna itu! Cobalah beberapa aktivitas seni yang bisa menghilangkan stress.
Kunjungi Media Sosial Klik Klas Lainnya
Jangan lupa ikuti terus update kabar Klik.Klas di Instagramnya juga klik.klas
Atau lo mau dengerin versi podcastnya? Bisa banget!
Tentang Penulis
Fakhirah Inayaturrobbani, S.Psi, M.A
Fakhi merupakan peneliti dan ilmuwan psikologi sosial yang menyelesaikan studi S1 hingga S2 di Fakultas Psikologi UGM. Tahu lebih dalam tulisan lainnya di Instagramnya @fakhirah.ir
Sumber Bacaan
- Kaimal G, Ray K, Muniz J. Reduction of Cortisol Levels and Participants’ Responses Following Art Making. Art Ther (Alex). 2016;33(2):74–80. doi:10.1080/07421656.2016.1166832
- Cheron G. How to Measure the Psychological “Flow”? A Neuroscience Perspective. Front Psychol. 2016;7:1823. doi:10.3389/fpsyg.2016.01823
- Bell CE, Robbins SJ. Effect of art production on negative mood: A randomized, controlled trial. Art Therapy: Journal of the American Art Therapy Association. 2007;24(2):71–75. doi:10.1080/07421656.2007.10129589
- van der Vennet R, Serice S. Can coloring mLolas reduce anxiety? A replication study. Art Therapy. 2012;29(2):87–92. doi:10.1080/07421656.2012.680047