Siapa dari Lo yang penggemar drama korea dan lagi nonton drakor yang berjudul Start Up?
Kalau belum lihat drama ini… Tenang gue akan review in sedikit.
Tapi tenang aja, ini bukan tetep bukan akun yang buat ngereview drama-drama korea hahaha.
Oke, jadi Drakor Start up ini, merupakan drama korea, yang dilaunching pada tanggal 17 Oktober 2020. Drakor Start Up sempat hits dan trending dimana-mana. Start Up secara umum menggambarkan kerja keras 4 orang anak muda dalam dunia bisnis rintisan alias start up. Seting film ini mengambil latar belakang perusahaan digital ala Silicon Valey Korea beserta berbagai intrik dan perjuangan di dalamnya.
Salah satu tokoh film ini bernama Do-San. Do-san adalah pendiri sebuah start up digital. Nah, si Do-San ini anaknya jago matematika, jenius, dan kebanggaan keluarga. Menariknya, meskipun doi ini pinter tapi perusahaan rintisannya selama tiga tahun terakhir gagal terus menerus. Perusahaan start up Do-San menjadi sukses, setelah seorang investor besar, masuk dan ngembimbing Do-San dalam mengembangkan start upnya.
Dari sini gue belajar bahwa, memiliki mentor dalam mencapai goal dan kesuksesan yang kita inginkan itu sangat penting!
Orang Sukses Aja, Punya Mentor, Lo Gimana?
Klikers, mau percaya atau nggak, kebanyakan dari mereka yang sukses punya mentor!
Nggak usah jauh-jauh misalnya, Atta Halilintar, seorang YouTuber terkenal, yang sebenarnya juga seorang pebisnis, mengakui bahwa ayahnya adalah salah satu mentor bisnis yang ia teladani. Kalau Lo baca bukunya, Lo pasti tahu bahwa ayahnya Atta pernah sangat sukses berbisnis di kancah internasional, tapi pernah juga mengalami kegagalan yang sangat menyakitkan dan memiliki hutang yang besar, sebelum akhirnya bisa kembali survive dan menjadi sukses kembali. Dari sana Atta belajar gimana caranya mengelola bisnis.
Oke, yang para cowok nih biasanya pada kenal sama Khabib Abdulmanapovich Nurmagomedov. Seorang petarung dunia, beragama muslim, yang memegang juara dunia Mixed Martial Art (MMA) dengan rekor 29 kali menang tanpa terkalahkan. Ia mengakui bahwa, Ia tidak akan pernah menjadi juara jika ia tidak mendapatkan arahan dari ayahnya, yang juga seorang petarung senior.
Seorang Marck Zuckenberg co-founder Facebook yang sangat terkenal, meskipun memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya. Ia tetap berguru kepada Steve Jobs dalam awal-awal pengembangan facebooknya dan bahkan masih terus berkonsultasi selama Steve Jobs masih hidup.
See! Mereka saja yang hebat, tetap berguru.
Apa kabar nih kita-kita?
Kita, gue dan lo, sebagai muda yang #selalubeertumbuh setiap hari, kudunya lebih semangat cari mentor!
Sebab, akan banyak sekali fase dalam hidup kita yang nggak bisa kita pisahkan dari bantuan orang lain! Bisa dari mereka yang lebih berpengalaman daripada kita. Entah itu orang tua, guru, dosen, teman, atau mentor belajar lainnya dalam berbagai aspek. Orang-orang ini akan membantu hidup kita untuk tetap dalam track yang tepat.
Mentor Nggak Selalu Dari Kampus!
Mentor nggak selalu harus berasal dari pendidikan formal, Klikers.
Mentor banyak sekali macamnya. Lo jangan Cuma berpikir, oh mentor itu hanya bisa didapat melalui pendidikan formal. Tapi, selama sosok itu adalah orang yang memfeedback kita untuk meraih kesuksesan, dia bisa jadi mentor kita.
Menurut Buku, “Think Bigger: And 39 Other Winning Strategies from Successful Entrepreneurs.” yang intinya buku ini menceritakan pengalaman dan strategi dari para pebisnis sukses. Dari sana penulisnya mengatakan bahwa mentor itu bisa hadir dalam berbagai tipe.
Pertama, tipe wise veteran. Ini adalah orang-orang yang udah berpengalaman banget di bidangnya dan mau memberikan dan mengarahkan Lo dengan segala ilmu yang dia miliki. Biasanya mentor yang kayak gini Lo jadikan penasihat dalam seluruh suka duka perjuangan lo.
Kedua, eager teacher, seorang mentor yang berkenan mengajari Lo skill tertentu. Misalnya Lo bercita-cita menjadi seorang pebisnis sukses, Lo belajar secara spesifik teknik marketing ke ahli X. Spesifik ke ahlian tertentu.
Atau, Lo punya temen-temen untuk bertumbuh bareng, yang ketiga ini adalah “The generous peer” yang mau memberi feedback secara jujur dalam perjalanan usaha Lo menuju mimpi.
Keempat, life-coach, pelatih kehidupan yang mengarahkan Lo dalam kehidupan. Biasanya ini berupa nasihat-nasihat untuk survive kehidupan.
Kelima, orang-orang yang ngederin sambat atas keambyaran Lo semua, itu juga mentor. Dia ngementor Lo untuk tetap survive secara emosional, dan menyemangati Lo kembali.
Apa manfaat punya mentor?
Nah, punya mentor itu penting karena hal-hal berikut.
1. Menghemat waktu
Pertama, buat gue waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Dengan punya mentor Lo akan menghemat lebih banyak waktu. Karena, mentor telah menghabiskan banyak waktu untuk menemukan formula menjadi ahli dan sukses di bidang yang Lo inginkan. Dengan punya mentor, Lo bisa mempersingkat penemuan formula kesukesan dalam waktu yang lebih singkat dan menyimpan waktu lainnya untuk berlatih. Ibaratnya, Lo mau membuat lampu, Lo nggak perlu menghabiskan waktu seumur hidup seperti Alfa Edison menemukan lampu, Lo cukup belajar dari rumus dan langkah-langkah dari Alfa Edison.
2. Memberi Evaluasi
Mentor akan memberikan evaluasi dari usaha yang telah Lo lakukan. Evaluasi penting untuk pengembangan diri. Gini deh, Lo ngerjain soal matematika. Tapi, kerjaan Lo nggak pernah dikoreksi. Lo mungkin merasa kerjaan Lo udah bener, atau cara yang Lo lakuin udah tepat, atau soal yang Lo buat latihan udah cukup sulit untuk ditaklukkan, tapi bisa jadi pas ketemu mentor, Lo akan dievaluasi, Lo akan dikasih tahu tips untuk ngerjain soal dengan lebih cepat, atau Lo akan dikasih tantangan yang sesuai untuk meningkatkan diri lo. Salah satu cara untuk sukses, kita harus terus melakukan continues improvement alias pengembangan yang terus menerus. Punya mentor membuat Lo terus dievaluasi atau bahkan diapresiasi selama masa pengembangan diri.
3. Meminimalisir Cedera yang Nggak Perlu
Mentor akan mengarahkan latihan yang tepat untuk meningkatkan skill kita dan meminimalisir cedera yang nggak perlu.
Misalnya, Lo baru banget ke gym, Lo nggak tahu alat apa yang cocok buat kondisi fisik lo, terus latihan apa yang tepat untuk tujuan lo. Lo bisa aja nyoba-nyoba angkat beban tapi nggak tahu ilmunya. Eh, untung kagak, malah dapat cedera, Lo bisa aja mengalami cedera ketika melakukan angkat beban tanpa tahu postur dan ilmu yang tepat kayak apa. Dengan punya mentor, Lo akan diarahkan berdasarkan kemampuan lo.
TIPS CARI MENTOR GIMANA SIH?
Lantas bagaimana caranya Lo bisa punya mentor? Sebenarnya, banyak cara yang bisa Lo lakukan. Dan gue pun telah melakukan beberapa cara berikut.
1. Lo pengen expert di bidang apa sih?
Pertama, sebelum menentukan mentor, Lo harus memiliki visi yang jelas, ingin menjadi ahli di bidang apa. Visi itu ibarat lentera yang akan menuntun Lo menapaki jalan yang mana, membuat Lo lebih tegas dalam menentukan pilihan, dan membuat Lo lebih fokus dalam menapaki pilihan Lo itu. Visi ini kemudian Lo breakdown lebih detail.
Misalnya, Lo ingin menjadi seorang socioentreprenuer, kira-kira spesifiknya di bidang apa. Kalau di bidang kuliner, mau spesifik di bagian apa. Dengan memperjelas keinginan dan visi kita, kita akan lebih mudah dan tepat dalam menentukan siapa mentor kita. Sehingga, Lo ke depannya nggak salah pilih mentor, Klikers!
2. Buat prioritas pilihan.
Coba tuliskan 5 orang yang telah sukses di bidang yang ingin Lo kuasai. Kalau Lo mau jadi mahasiswa berprestasi di kuliah, berarti nanti nyari figure yang bisa Lo ikutin step-stepnya. Atau gabung sama komunitas-komunitas yang bisa menguatkan mimpi lo, apalagi makin sip, kalau komunitas tersebut menyediakan forum mentoring. Misalnya, kalau Lo mau mendirikan start up berarti terus tempelin orang yang menurut lho ahli di dan pengen Lo ikutin step-stepnya. Kalau Lo mau mendirikan rumah makan, atau sukses di bidang kuliner, Lo harus tahu siapa tokoh yang mau Lo ikutin.
Andreas Bordes, seorang peak performance coach di usia muda berbagi ceritanya dengan pengalamannya berburu mentor. Salah satu minatnya adalah bermain basket. Kesenangannya ini mengantarkannya menjuari banyak perlombaan basket. Nah, ia berbagi rahasia kecil bahwa ia memiliki banyak mentor dalam mengasah skillnya. “Satu mentor untuk melatih kemampuan menembak bola gue (shooting), satu mentor untuk melatih kemampuan gue dalam menggiring bola (dribbling), dan satu mentor untuk kemampuan bertahan gue (defense).” Katanya.
Wow, dia punya banyak mentor untuk kemampuan-kemampuan spesifiknya!
3. Berburu Mentor!
Ketiga, saatnya kita berburu mentor yang Lo idam-idamkan. Setelah Lo membuat list siapa mentor yang pengen dijadikan guru, Lo bisa mulai menghubungi calon mentor Lo tersebut. Jika kesempatan itu datang, katakanlah kepadanya secara tulus bahwa Lo ingin belajar ilmu darinya.
Misalnya jika Lo ingin sukses dalam hal pelajaran, maka jangan ragu untuk mencari teman yang lebih pandai dan minta diajari. Katakan dengan tulus bahwa Lo ingin belajar. gue telah melihat keajaiban ini dalam diri gue dan teman-teman gue . Bahkan gue pernah berbagi cerita dengan seorang kawan, di awal perkuliahan ia menghadap dosennya dan mengatakan bahwa ia ingin belajar sungguh-sungguh dan mendapat nilai A dalam mata kuliah tersebut, dan ia minta bimbingan dari dosen tersebut. Dan di akhir semester, ia benar-benar mendapat nilai A.
Gue juga pernah beberapa kali melakukannya. Ketika gue berniat dengan serius mendalami suatu hal, gue akan mendatangi orang tersebut dan mengatakan dengan tulus bahwa gue ingin belajar. Dan beberapa keahlian gue hari ini tentu karena dedikasi para mentor gue yang bersedia membimbing gue. Pernah nggak, Lo berhenti sejenak dan merenungkan bahwa, kualitas diri Lo sangat tergantung dari ‘gambaran diri’ yang tertanam dalam diri kita. Seperti ingin menjadi apa, menjadi seperti siapa. Maka, akan lebih baik jika role model Lo sekaligus mentor kita.
Dalam fase berburu mentor pun, tidak akan segalanya mudah. Mungkin ada orang yang belum bersedia mementori kita. Tidak apa-apa itu artinya Lo belum berjodoh dengannya. Tapi, jangan menyerah, Lo bisa berburu mentor lainnya.
4. Do Your Homework!
Keempat. Do Your Homework!
Setelah nanti Lo mendapatkan mentor yang bersedia membimbing lo. Satu hal yang pasti, saat mencari mentor Lo harus siap dengan konsekuensi yang ada, yaitu melakukan apa-apa yang diarahkan kepada Lo dengan hati yang tulus dan jiwa yang positif. Karena ilmu itu datang dari kebersihan hati dan kesungguhan melaksanakannya.
Gue pribadi, saat kuliah, tiba-tiba dosen gue yang dari luar negeri pulang dan menyelesaikan studinya di bidang yang masih jarang ada di Indonesia. Karena, gue ingin menguasai hal itu, gue mengemail dengan sepenuh hati menyatakan ingin belajar dari beliau. Akhirnya email gue dibalas dan dosen gue menawarkan untuk menjadi asistennya. Gue akhirnya selama setahu ngebantu beliau menjadi asisten risetnya, dari sana, gue belajar banyak hal. Artinya, gue bersedia belajar dan menjalani konsekuensinya selama fase itu. Selama fase itu, gue mengakui banyak kerja keras yang gue lakukan karena gue siap degan konsekuensinya.
5. Kirimlah ucapan terimakasih
Kelima, kalau udah kelar, jangan lupa tahu diri. Setelah proses mentoring setelah. Lo bisa mengirimkan beberapa hal kecil secara berkala, sebagai bagian dari ucapan terimakasih kita. Lo kudu sadar bahwa mentoring itu membutuhkan waktu dan pengorbanan terutama bagi yang ngementori kita. Sehingga, menghargai setiap kesempatan dan waktu yang ia berikan begitu penting.
Kesimpulan
To sum up, buat nyimpulin segala penjabaran gue tadi. Punya mentor itu penting dan banyak dilakukan oleh orang-orang hebat. Kalau mereka aja, orang-orang yang sukses, tetap punya mentor dalam hidup mereka. Kenapa kita nggak?
Mentor ini berguna banget untuk mempersingkat masa belajar kita, ngasih feedback supaya kita terus berkembang dan bisa juga ngasih apresiasi atas pencapaian-pencapaian kita yang Cuma bisa dilakukan oleh orang yang ngerti usaha yang kita lakukan. Mentor juga membuat kita menghindari cedera-cedera yang nggak perlu.
Akhirnya, gue Cuma mau bilang sebagai muda yang #selalubertumbuh harus semangat cari mentor! Salah satunya, Lo bisa ikutin acara-acara yang diadain oleh Klik.Klas. Info lebih lanjutnya, Lo pantengin terus Instagram Klik.Klas, klik.klas atau podcast Klik Klas untuk dapatetin inspirasi setiap hari.
Sampai jumpa!