Memahami Bahasa Cinta Diri Lo dan Orang Lain

klik.klas
10 min readMay 27, 2021

--

Apakah Lo pernah melihat keluarga/teman/pasangan Lo kurang antusias ketika Lo menyiapkan hadiah kejutan? Alih-alih berekspresi gembira mereka malah malu dan terlihat kurang nyaman?

Photo by Heather Mount on Unsplash

Atau, sebaliknya, adakah dari Lo yang lebih memilih hadiah daripada sekedar ditemenin jalan-jalan?

Kalau Lo sendiri nih, lebih senang waktu luang atau diberi hadiah?

Pernah bingung nggak, kenapa ada banyak kondisi dimana Lo ingin mengungkapkan perhatian, rasa sayang, dan cinta dengan suatu bentuk aksi tapi ternyata yang menerima kurang antusias?

Atau, pernah nggak sebaliknya, Lo berada di posisi yang menerima perhatian, tapi Lo merasa kurang nyaman dengan tindakan orang lain tersebut.

BAHASA CINTA

Photo by Ekaterina Shakharova on Unsplash

Salah satu masalah hubungan, baik dalam lingkup keluarga dan pertemanan, yang paling sering dihadapi adalah perjuangan untuk mengungkapkan cinta dengan cara yang paling bermakna kepada orang yang kita peduli dan sayangi. Kita seringkali ingin menunjukkan kepada orang-orang terbaik kita bahwa kita peduli. Namun, betapa banyak dari kita yang sudah berusaha untuk melakukannya dengan cara terbaik yang bisa kita usahakan tapi ternyata nggak berakhir sesuai dengan harapan.

Jika Lo merasa apa yang gue sebutkan tadi menggambarkan situasi Lo, sepertinya kita perlu bahas lebih lanjut tentang bahasa cinta masing-masing orang yang bisa jadi berbeda-beda satu sama lain. Berbagi penelitian menunjukkan bahwa mempelajari bagaimana diri kita dan orang-orang terbaik kita menerima cinta akan membantu kita mengetahui cara terbaik untuk menunjukkan cinta dan perhatian kepada mereka.

SEJARAH BAHASA CINTA

Photo by Everton Vila on Unsplash

Penggagas awal lima bahasa cinta ini adalah Dr.Gary Chapman, seorang penulis dan konselor keluarga yang mengatakan setidaknya bahasa cinta manusia bisa dibagi menjadi lima jenis (atau kombinasi dari beberapa). Apa saja itu? Pertama, berupa kalimat afirmasi; kedua, waktu yang berkualitas; ketiga, sentuhan fisik; keempat, perilaku mengakomodasi (melayani); dan kelima, menerima hadiah. Buku yang ditulis oleh Chapman, The 5 Love Languages, pada asalnya ditulis di tahun 1992, namun pada faktanya buku ini terus membantu keluarga/teman/pasangan hingga saat ini dan terus terjual lebih dari 12 juta eksemplar sejak pertama kali diterbitkan.

Sebelum menulis bukunya yang fenomenal, Dr. Chapman telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membuat catatan dengan keluarga/teman/pasangan/rekan yang curhat padanya, hingga akhirnya Dr. Chapman mengenali pola yang sering menjadi permasalahan konflik dalam sebuah hubungan, salah satunya adalah miskomunikasi akan bahasa cinta ini. Apa yang dia temukan adalah bahwa keluarga/teman/pasangan/rekan seringkali salah paham akan kebutuhan dan keinginan satu sama lain. Setelah membaca catatannya, dia menemukan bahwa ada lima “bahasa cinta” yang paling sering muncul dan menaungi beberapa bahasa lainnya. Tapi, apakah ada kemungkinan kita punya bahasa cinta yang sama dengan teman atau keluarga/teman/pasangan/rekan kita? Ada. Namun, sangat kecil kemungkinannya.

Nah, mari kita bahas lebih lanjut.

MELIHAT LEBIH DEKAT VARIASI BAHASA CINTA

Menurut Dr. Chapman, ada lima bahasa cinta utama yang digunakan oleh kita. Meskipun, kita pada dasarnya memiliki semua bahasa cinta ini (apresiasi, waktu yang berkualitas, sentuhan fisik, tindakan melayani, dan menerima hadiah), tapi tetap ada yang paling menonjol di antara yang lain. Nah, gue akan coba rangkum lima bahasa cinta ini dan bagaimana orang merasa dicintai melalui masing-masing bahasa tersebut.

AFIRMASI

Photo by Joanna Kosinska on Unsplash

Kalau dalam bahasa Inggris, afirmasi itu dimaknai sebagai agreeing with or consenting to a statement or request, supportive, hopeful, or encouraging. Terjemahan bebasnya, kalimat afirmatif adalah setiap ucapan yang membuat keluarga/teman/pasangan/rekan /rekan/saudara merasa didukung, dihargai, disemangatin, dipercaya, dan hal-hal lainnya yang sifatnya menguatkan. Jika ini adalah bahasa cinta utama seseorang, mereka biasanya menikmati kata dan ucapan yang suportif dan memberi dorongan semangat.

Tipe ini juga satu-satunya pemilik bahasa cinta yang mementingkan ucapan verbal. Bagi orang-orang dengan ini sebagai bahasa cinta utama mereka, mereka merasa puas ketika orang lain menunjukkan penghargaan mereka kepada mereka secara lisan maupun tulisan.

Lo dapat membuat hari orang ini menyenangkan dengan memujinya atau menunjukkan apa yang mereka lakukan dengan baik. Terlebih lagi, pujian dan kata-kata penyemangat ini nggak harus diucapkan langsung kepada orang tersebut. Sebuah catatan sederhana atau surat yang ditulis tangan dihargai sama seperti panggilan telepon pribadi.

Kalau pemilik bahasa cinta ini adalah keluarga/teman/pasangan/rekan, Lo bisa membuat sebuah catatan manis (semacam post it) yang diletakkan di tengah meja kerja, dapur, di tengah cermin, di koper, atau banyak lainnya. Contoh-contoh ini hanyalah beberapa dari banyak pilihan untuk berbicara kepada seseorang dengan kata-kata afirmasi sebagai bahasa cinta utama mereka.

Ingat, para pemilik bahasa cinta afirmasi ini senang menerima ucapan secara langsung (dalam medium apapun), jadi jangan coba-coba nggak berusaha komunikatif soal rasa peduli yang Lo miliki. Kalau ada dari Lo yang sulit mengkomunikasikan rasa sayang Lo secara langsung, tapi punya temen deket/keluarga/pasangan dengan tipe bahasa cinta seperti ini, Lo harus mulai berlatih menyampaikan rasa peduli dan sayang yang Lo miliki. Sebab, orang yang bahasa cinta utamanya ini nggak akan pernah bosan mendengar orang berkata seperti, “Gue bersyukur punya temen kayak Lo,” “Gue sayang sama Lo,” “Gue merasa beruntung ada Lo yang support gue,” dan sebagainya dari orang yang mereka sayangi. Sementara, bisa aja Lo yang nggak tipe ini merasa ungkapan kayak gitu memalukan, picisan dan alay. Eits, ingat, mereka nggak akan pernah bosan mendengar Lo mengatakannya, terutama ketika Lo menemukan cara baru dan kreatif untuk mengomunikasikan cinta/sayang Lo.

Susah? Coba deh mulai dari hal sederhana. Misal, ucapkan terimakasih dengan sering dan berbagai cara. Nggak harus jadi romantic picisan ala Dilan, Lo bisa mencoba sering mengatakan terima kasih atas hal-hal kecil yang sudah mereka lakukan, dan lihatlah ekspresi mereka, biasanya wajah mereka akan menjadi cerah, secerah matahari musim kemarau (hehe).

WAKTU BERKUALITAS

Photo by Tibor Pápai on Unsplash

Ketika berbicara tentang lima bahasa cinta Gary Chapman, waktu berkualitas adalah bahasa cinta yang berpusat pada kebersamaan. Ini semua tentang mengekspresikan cinta dan kasih sayang Lo dengan sepenuh hati Lo (ingat no gadget yaa).

Saat Lo bersama keluarga/teman/pasangan/rekan dengan tipe ini, Lo wajib, tanpa tapi, untuk menjauhkan ponsel, mematikan tablet, dan memfokuskan seluruh perhatian pada mereka. Dan, ketika Lo melakukannya, tindakan kecil itu akan menyentuh hati mereka dengan sangat dalam. Lagi-lagi, gue akan mengumpamakan bahwa wajah mereka akan secerah matahari saat Lo melakukannya. Karena, dengan Lo menyediakan waktu yang penuh untuk mereka, mereka merasa penting, dicintai, dan istimewa.

Sayangnya, berkat teknologi, waktu berkualitas dengan teman/pasangan/keluarga menjadi semakin langka. Bahkan saat kita bersama, kita sering berada di tempat lain, di media sosial atau sibuk dengan pikiran kita sendiri. Bagi mereka dengan bahasa cinta ini, bukan hanya soal kalian berada di dekat satu sama lain saat melakukan suatu aktivitas, tapi lebih seberapa focus Lo sama diri dan ucapannya. Nggak peduli berapa lama Lo duduk di samping mereka, selama Lo nggak memberi perhatian penuh ke mereka, mereka akan merasa Lo nggak ada buat mereka. Dan, bagi seseorang yang bahasa cinta ini kurangnya keterhubungan ini dapat membuat mereka merasa hampa dan sendirian. Orang dengan bahasa cinta ini mencari kualitas daripada kuantitas. Jadi, saat Lo berkumpul, mereka merasa dicintai jika Lo hadir dan fokus pada mereka. Pastikan Lo selalu memberi perhatian mereka secara penuh.

Tips kecil. Kalau Lo mudah gelisah karena jauh dari gadget dan nggak tahan untuk memberikan perhatian dalam waktu yang lama, rencanakan aktivitas lain yang juga menyenangkan buat Lo dan pada saat yang sama juga bisa membuat dia merasa Lo hadir buat dia seutuhnya. Jadi kedua belah pihak sama-sama merasa senang.

SENTUHAN FISIK

Photo by Christiana Rivers on Unsplash

Para cewek nih biasanya, pernah nggak Lo ketemu temen yang kalau ketemu Lo langsung meluk, cipika cipiki? Atau, kalau mereka lagi sedih mereka akan bilang, “Peluk dong, hiks.” Atau mereka sering menawarkan pelukan kepada Lo saat Lo sedih, “Sini-sini gue peluk,”. Biasanya mereka yang sering menawarkan skinship (perilaku menyentuh) adalah mereka punya bahasa cinta melalui sentuhan fisik. Seseorang dengan bahasa cinta ini merasa dicintai saat ada interaksi fisik pada komunikasinya. Eits, ini bukan berarti aktivitas seksual ya, maksudnya mereka yang memiliki sentuhan fisik sebagai bahasa cinta utama merasa dicintai ketika saudara/teman/pasangan menunjukkan kasih sayang fisik seperti memegang tangan, menyentuh lengan, atau memeluk.

Salah satu manfaat punya teman/saudara/pasangan yang bahasa cintanya adalah sentuhan fisik: Lo dapat mengungkapkan cinta tanpa harus berbicara, tanpa harus mencuci piring (wahaha), atau merogoh kocek untuk membeli hadiah. Sentuhan fisik adalah salah satu cara termudah untuk menjalin keakraban dengan keluarga/teman/pasangan/rekan Lo dan meskipun secara fisik, hal itu dapat menciptakan kedekatan emosional.

Tips kecil. Kalau mereka lagi sedih atau mengalami hari yang berat. Lo bisa duduk di sampingnya, mengusap usap-usap punggungnya sebagai tanda dukungan, menggenggam tangannya untuk menguatkan, dan memeluk jika mereka membutuhkan.

MELAYANI

Photo by Becca Tapert on Unsplash

Pernahkah Lo mempunyai teman yang tanpa banyak bicara, saat Lo sakit dan skip kuliah dia udah nyiapin catatan dan list materi kuliah yang harus Lo kejar, memasukkan baju Lo ke dalam laundry, menawarkan Lo ke rumah sakit, dan merapikan kamar Lo tanpa banyak bicara. Gue pernah. Bahkan, temen gue ini kalau makan barengan, dia yang akan mengambilkan sendok dari wadah sendoknya dan membagikan sendok ke masing-masing orang. Itulah tanda kalau dia senang memberi perhatian ke orang lain dengan tindakan melayani.

Ketika bahasa cinta utama seseorang adalah tindakan melayani, mereka mengungkapan cinta dengan tanpa banyak bicara dan lebih menuangkan ke dalam tindakan melayani secara aktif. Pun demikian, mereka juga merasa dicintai dan dihargai ketika orang melakukan hal-hal baik untuk mereka secara praktikal. Baik itu membantu mencuci piring, membereskan rumah, membantu menyelesaikan tugas-tugas hariannya dan lain sebagainya. Kalau Lo membantu mereka dengan tindakan kecil melayani kehidupan mereka, mereka bisa langsung merasa sangat disayang. Mereka suka ketika orang melakukan hal-hal kecil untuk mereka meskipun Lo nggak harus memberi mereka ucapan-ucapan manis.

Tips Kecil. Tipe ini biasanya kebalikan dari mereka yang sering mencurahkan kalimat pujian. Mereka nggak butuh kalimat manis yang berbunga-bunga, hadiah yang lebay, sebab mereka lebih merasa tersentuh dengan tindakan-tindakan yang meringankan hidup mereka. Tapi, buat Lo yang merasa memiliki bahasa cinta ini, perlu disadari melakukan tindakan-tindakan membantu kehidupan Lo nggak bisa dilakukan setiap saat. Ada kalanya teman/pasangan Lo sedang capek dan sibuk. Lo harus memahami dan nggak menuntut mereka berlebihan.

MENERIMA HADIAH

Photo by Kate Hliznitsova on Unsplash

Bagi seseorang yang bahasa cintanya menerima hadiah, memberi dan menerima hadiah adalah simbol cinta dan kasih sayang. Mereka menghargai nggak hanya hadiah itu sendiri tetapi juga waktu dan upaya yang diberikan pemberi hadiah kepada mereka. Terlebih lagi, mereka nggak selalu mengharapkan hadiah besar atau mahal, intinya hadiah apapun akan dianggap manis bagi tipe ini, apalagi jika hadiahnya berupa hadiah-hadiah yang dibuat dengan penuh usaha, misal hadiah-hadiah yang dibuat dengan tangan sendiri.

Dengan kata lain, saat Lo meluangkan waktu untuk memilih hadiah khusus untuk mereka, hal itu mengkomunikasikan kepada mereka bahwa Lo benar-benar mengenal mereka. Selain itu, orang-orang dengan bahasa cinta ini seringkali dapat mengingat setiap hadiah kecil yang mereka terima dari orang yang mereka cintai karena hal itu berdampak besar pada mereka.

Cara untuk mengetahui apakah bahasa cinta keluarga/teman/pasangan/rekan Lo adalah menerima hadiah salah satunya dengan mengukur reaksi mereka saat menerima hadiah. Jika mereka merasa nggak terlalu antusias saat diberikan hadiah, kemungkinan besar itu bukan bahasa cinta mereka. Jika mereka sangat antusias, jika mereka memajang barang tersebut, memakainya setiap hari, atau membanggakan hadiah itu kepada teman tentang hal itu, kemungkinan besar mereka akan merasa sangat dicintai dengan menerima hadiah.

POIN PENTING UNTUK DIINGAT

Photo by Elisabeth Wales on Unsplash

Menurut Chapman, bahasa cinta berlaku untuk jenis hubungan apapun, baik dengan orang tua, saudara, teman, rekan kerja, dan keluarga/teman/pasangan/rekan Lo. Bahasa cinta juga bisa berubah sesekali. Misalnya, jika Lo mengalami hari yang buruk di kuliah, Lo mungkin lebih memilih pelukan dari orang tua Lo daripada hadiah. Kuncinya adalah berkomunikasi secara teratur dan menanyakan apa yang dibutuhkan teman/pasangan/keluarga agar terus merasa disayang. Kemudian, praktikkan apa yang dibutuhkan mereka. Selain itu, meskipun sebagian besar dari kita memiliki satu atau dua bahasa cinta yang dominan, masing-masing dari kita secara teknis memiliki lima bahasa cinta itu sampai taraf tertentu. Idealnya kita berbicara semua bahasa cinta kepada orang-orang terbaik kita, misal memberi kasih sayang secara fisik, waktu berkualitas, melayani, mengafirmasi, dan memberi hadiah, tapi tetap seraya memastikan bahasa cinta apa yang mereka sukai.

Sepatah Kata Dari Klik.Klas

Photo by Amy Shamblen on Unsplash

Untuk menjadi muda yang selalu bertumbuh setiap hari, kadang kita perlu memperbaiki hubungan-hubungan sosial kita, salah satunya dengan memahami bahasa cinta orang-orang di sekitar kita. Begitu Lo mengetahui bahasa cinta orang-orang terbaik Lo satu sama lain, Lo akan merasa lebih tepat dalam mengekspresikan rasa sayang Lo. Mengapa kita perlu belajar soal bahasa cinta ini? Ingat, hubungan yang sehat nggak terjadi secara kebetulan, hubungan apapun harus dirawat melalui perhatian dan usaha.

Selamat bertumbuh!

Kunjungi Media Sosial Klik.Klas Lainnya

Jangan lupa ikuti terus update kabar Klik.Klas di Instagramnya juga klik.klas. Atau lo mau dengerin versi podcastnya? Bisa banget! Klik di sini.

Tentang Penulis

Fakhirah Inayaturrobbani, S.Psi, M.A

Salam kenal gue Fakhi. Gue merupakan peneliti dan ilmuwan psikologi sosial yang menyelesaikan studi S1 hingga S2 di Fakultas Psikologi UGM. Yuk baca dan cari lebih dalam tulisan-tulisan gue di Instagram @fakhirah.ir

Tulisan Ini Lahir Dari Tulisan Lainnya

Chapman G. The 5 Love Languages. Chicago: Northfield Pub.; 2015.

Surijah, E. A., & Septiarly, Y. L. (2016). Construct validation of five love languages. Anima Indonesian Psychological Journal, 31(2), 65–76.

Surijah, E. A., & Sari, K. (2018). Five Love Languages and Personality Factors Revisited. Anima Indonesian Psychological Journal, 33(2), 71–87.

--

--

klik.klas
klik.klas

Written by klik.klas

Platform pengembangan diri di luar kelas yang asik. Mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk menjadi muda yang #SelaluBertumbuh setiap hari.

No responses yet