Manfaat Menulis Untuk Manajemen Emosi

klik.klas
7 min readFeb 12, 2021

--

Apakah Lo pernah berada pada suatu waktu dimana gejolak emosi Lo begitu kuat dan Lo bingung apa yang harus Lo lakukan?

Photo by kilarov zaneit on Unsplash

Atau pernahkah Lo dalam keadaan begitu tertekan tapi Lo nggak tahu harus melakukan apa, karena keadaan sedang nggak memungkinkan untuk mengekspresikan emosi Lo secara terbuka?

Lo bisa deh cobain menulis, sebagai cara untuk merilis emosi kuat yang sedang Lo alami.

Menulis adalah salah satu cara terapi mandiri yang paling manjur untuk manajemen stres dan eksplorasi diri. Nah, karena gue tahu, Klikers adalah generasi anti hoaks, yang nggak mau nelan mentah-mentah apa yang gue omongin, so, ini dia beberapa hal yang menjelaskan kenapa menulis bisa banget jadi cara mengelola stress yang manjur.

MANFAAT MENULIS YANG BAKAL LO DAPET

Menulis udah sering banget dijelaskan manfaatnya dalam berbagai bidang lainnya, salah satunya dalam dalam dunia akademis. Dalam psikologi, menulis juga memiliki banyak manfaat dalam pengelolaan emosi. So, Klikers, ini dia beberapa manfaat yang bisa Lo dapat dari menuangkan emosi Lo melalui menulis.

Melihat Emosi dengan Gambaran yang Lebih Lengkap

Photo by Caroline Veronez on Unsplash

Pertama, menulis apa yang Lo rasakan memungkinkan diri Lo untuk mengklarifikasi pikiran dan perasaan yang Lo alami. Karena secara nggak langsung Lo sedang membuat catatan tentang perjalanan emosi-emosi yang lo alami. Semakin sering diri Lo membuat jejak dan rekaman tentang emosi yang Lo alami, semakin Lo bisa mendapatkan peta tentang emosi-emosi yang Lo alami.

Menulis tentang peristiwa traumatis membantu Lo mengeksplorasi dan melepaskan emosi yang terlibat, dan dengan menulis Lo akan memberi jeda dari peristiwa yang Lo alami ke dalam sebuah bentuk tulisan, memungkinkan pengalaman Lo tersebut terintegrasi sepenuhnya dalam pikiran Lo. Sebelumnya, saat kejadian berlangsung bisa jadi Lo hanya bisa melihat suatu peristiwa berdasarkan emosi Lo aja, dengan menuangkannya ke dalam tulisan artinya Lo bisa melihat peristiwa itu sepenuhnya, setelah emosi itu tidak lagi meledak-ledak.

Contoh lainnya adalah saat Lo punya tendensi gampang terserang serangan panik alias panic attack.

Berurusan dengan serangan panik memang sulit. Namun, Lo akan lebih mudah mengatasi gejala panic attack kalau Lo memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pemicunya. Dengan terus merekam pengalaman-pengalaman panic attack yang lo miliki, misal bikin buku harian seputar kecemasan yang lo alami dan serangan panik yang terjadi, hal ini bisa menjadi cara yang sederhana namun efektif untuk melacak pengalaman Lo dengan gangguan panik agar lebih mudah mengelola gejala Lo.Tentu saja, tujuan buku harian serangan panik untuk melacak pemicu, gejala, dan kemajuan Lo untuk membantu Lo mengatasi kondisi Lo secara lebih efektif. Yang Lo butuhkan untuk memulai adalah kertas, pena, dan waktu tenang untuk menuliskan informasi ini. Misal kapan Lo kambuh dan tulis bagaimana perasaan Lo secara fisik, emosional dan mental, situasi apa Lo saat ini, dan bagaimana Lo mengatasi gejala Lo.

Menulis Sebagai Pertolongan Pertama

Photo by milan degraeve on Unsplash

Nggak seperti teknik manajemen stress yang melakukan koordinasi dengan latihan fisik seperti yoga atau olahraga, menulis adalah pilihan yang tepat bagi Lo yang lagi nggak memungkinkan untuk melakukan aktivitas fisik tersebut dalam ruang dan waktu tersebut. Lo bisa segera mengambil apapun yang tersedia, seperti kertas dan bullpen, bahkan notes di handphone yang Lo miliki. Manajemen stress dan emosi dengan menulis ini lebih murah daripada teknik yang membutuhkan bantuan dari kelas-kelas seminar, buku, konselor atau terapis, atau lainnya. Tapi, tentu saja, selama menulis emang cocok untuk manajemen stress Lo, kalau nggak cocok nggak usah dipaksakan.

Meskipun kelebihan dari manajemen stress yang dikaitkan dengan relaksasi fisik, dapat melepaskan ketegangan dari tubuh Lo. Tapi, menulis adalah cara awal yang bagus untuk mengurangi stress yang sangat intens berlangsung saat itu. Kalau Lo cocok dengan metode ini, Lo bisa menjadikannya manajemen stress dan tekanan dalam jangka panjang.

Strategi Menulis yang Cocok Buat Lo

Photo by fotografierende on Unsplash

Menulis adalah cara yang sangat efektif untuk menghilangkan stress. Kalau Lo merasa ingin mencoba metode ini, Lo dapat mencoba dalam beberapa bentuk. Hem, kalau Lo udah memiliki kebiasaan menulis, maka pertahankan! Tetapi Lo mungkin ingin mencoba sesuatu yang baru selain kebiasaan Lo itu. Atau… jika Lo baru mengenal dunia penulisan, berikut beberapa cara yang bisa dicoba. Nah, nanti Lo sendiri, silakan pilih mana yang terbaik untuk Lo.

1. Coba deh Bikin Jurnal Syukur

Photo by Brigitte Tohm on Unsplash

Jurnal syukur artinya Lo mendokumentasikan dan mendeskripsikan berbagai nikmat yang Tuhan kasih ke Lo dengan mengungkapkannya dalam tulisan. Beberapa orang menulis rasa syukur setiap hari. Mereka menulis tiga atau lebih hal-hal yang mereka syukuri setiap hari. Menulis betapa banyak hal yang masih bisa Lo nikmati adalah strategi yang sangat efektif untuk menghilangkan stres karena ini membantu Lo untuk fokus pada apa yang Lo miliki dalam hidup Lo daripada yang ngga Lo miliki. Hal ini membantu Lo menciptakan suasana hati yang lebih positif. Manfaat bonusnya adalah Lo memiliki catatan tentang banyak hal baik yang telah terjadi sepanjang hari, jadi jika Lo merasa sedih suatu saat di masa depan. Lo dapat menghibur diri dengan beberapa halaman pengingat untuk hal-hal yang Lo miliki. Catatan syukur ini membantu Lo menghargai apa yang ada dalam diri Lo.

2. Udah Nyoba Bikin Jurnal Emosi?

Photo by Orkun Azap on Unsplash

Lo juga dapat menulis tentang tanggapan emosional Lo terhadap peristiwa yang telah terjadi seharian sebagai cara untuk mengatasi tekanan harian. Mencatat sebab akibat dari kejadian-kejadian yang mengaktifkan emosi-emosi Lo membantu Lo memahami apa yang Lo rasakan. Misalnya, saat menulis tentang pengalaman positif, memungkinkan Lo untuk memaksimalkan dan menikmati perasaan positif yang Lo alami. Dengan menghargai emosi positif Lo akan menjadi orang yang lebih adil dalam menempatkan emosi-emosi yang Lo alami. Menuliskan berbagai variasi emosi yang Lo rasakan juga cara yang bagus untuk mengelola hal-hal negatif yang terjadi dalam hidup Lo.

3. Jurnal Rencana Hidup

Photo by Estée Janssens on Unsplash

Beberapa orang hanya menulis untuk melacak apa yang perlu mereka lakukan setiap hari, tujuan yang mereka miliki, kenangan yang mereka buat, dan hal-hal lain yang nggak ingin mereka lupakan. Karena menuliskan berbagai hal dapat membantu menjaga pikiran Lo tetap rapi dan membantu Lo mengingat apa yang penting bagi Lo, hal ini juga dapat menghilangkan stres. Menjadi lebih teratur dan seimbang adalah cara yang bagus untuk mengurangi stres. Lo nggak perlu membuat jadwal rutin untuk menulis untuk mengatur emosi Lo, Lo bisa lanjutkan kapan aja. Lo nggak perlu menulis setiap hari, beberapa kali dalam seminggu juga masih sangat bermanfaat. Lo juga boleh menulis saat lagi butuh aja, itu juga membawa manfaat. Jadi, jika Lo memiliki kebiasaan menulis dan tiba-tiba terasa terlalu sulit karena hidup terlalu sibuk, ingatlah, hari apa pun adalah hari yang baik untuk kembali ke kebiasaan itu.

Sepatah Kata Dari Klik.Klas

Klikers, dimana pun dan kapan pun Lo butuh untuk menyalurkan perasaan Lo, menulis akan sangat berguna. Nggak harus mewah, lo boleh kok ambil kertas koran bekas, atau Lo yang baru aja makan nasi bungkus, bungkusnya bisa Lo buat corat coret.

Seiring berjalannya waktu, Lo mungkin menemukan bahwa menulis membantu mengurangi stress yang Lo alami. Namun, jika nggak cukup dengan menulis, jangan takut mencari bantuan profesional. Seorang terapis, psikolog, psikiater, dan konselor dapat membantu Lo menemukan strategi pengurangan stres yang bekerja lebih baik untuk diri Lo.

Selamat bertumbuh dengan menulis!

Penulis

Fakhirah Inayaturrobbani (Fakhi) menyelesaikan studi S1 dan S2 nya di Fakultas Psikologi UGM. Fakhi gemar menulis dan berbagi. Untuk informasi lebih lanjut cek Instagram akunnya @fakhirah.ir

Referensi

  1. Baikie KA, Wilhelm K. Emotional and physical health benefits of expressive writing. Advances in Psychiatric Treatment. 2005;11(5):338–346. doi:10.1192/apt.11.5.338
  2. Smyth JM, Stone AA, Hurewitz A, Kaell A. Effects of writing about stressful experiences on symptom reduction in patients with asthma or rheumatoid arthritis: a randomized trial. JAMA. 1999;281(14):1304–9. doi:10.1001/jama.281.14.1304
  3. Booth RJ, Petrie KJ, Pennebaker JW. Changes In Circulating Lymphocyte Numbers Following Emotional Disclosure: Evidence Of Buffering? Stress Medicine. 1997;13(1):23–29. doi:10.1002/(sici)1099–1700(199701)13:1<23::aid-smi714>3.0.co;2-e
  4. Smyth JM, Johnson JA, Auer BJ, Lehman E, Talamo G, Sciamanna CN. Online Positive Affect Journaling in the Improvement of Mental Distress and Well-Being in General Medical Patients With Elevated Anxiety Symptoms: A Preliminary Randomized Controlled Trial. JMIR Ment Health. 2018;5(4):e11290. doi:10.2196/11290
  5. Ullrich, Philip M., M.A.; Lutgendorf, Susan K., Ph.D. Journaling About Stressful Events: Effects of Cognitive Processing and Emotional Expression. Annals of Behavioral Medicine, Vol. 24, №3, 2002.

--

--

klik.klas
klik.klas

Written by klik.klas

Platform pengembangan diri di luar kelas yang asik. Mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk menjadi muda yang #SelaluBertumbuh setiap hari.

No responses yet