Gue Benci Badan Gue! Apa yang Harus Dilakukan Jika Lo Merasa Seperti Ini
Apakah Lo memiliki bagian tubuh yang nggak Lo sukai?
Atau, pernahkah Lo melihat seorang cewek atau cowok yang berjalan dari sebuah arah, dan saat itu Lo langsung membatin, “Gilak, body goals gue banget itu,” atau “Coba gue sekurus dia,” atau “Coba kulit gue sebening dia,” dan berbagai pikiran lainnya yang pada intinya Lo langsung melakukan perbandingan dengan dirinya.
Klikers, gue tahu menerima diri sendiri beserta kelebihan dan kekurangannya bukanlah hal yang mudah. Riset mengatakan sekitar 91% perempuan memiliki satu atau dua bagian tubuh yang membuatnya minder. Apakah ini cuma dialami oleh cewek? Tidak juga. Cowok juga berpotensi memiliki ketidakpuasan terhadap satu atau lebih bagian tubuhnya. Misal, kebanyakan cowok biasanya merasa insecure dengan tinggi badan, volume otot, perut, dan lain sebagainya. Sementara cewek lebih nggak khawatir soal tinggi badan dan mengkhawatirkan bentuk tubuh lainnya, seperti warna kulit, dan lain-lain.
Klikers, menerima diri sendiri bukanlah tugas yang mudah. Termasuk menerima tubuh sendiri. Apalagi Lo nggak bisa kan bertukar tubuh dengan orang lain. Lo bisa aja merasa terus ingin mengubah tubuh Lo, entah karena tubuh Lo nggak seideal yang Lo harapkan, warna kulit Lo nggak seperti para artis, dan berat badan nggak seperti yang Lo inginkan. Semua ketidakpuasan terhadap tubuh Lo juga dialami banyak orang lainnya. Sayangnya, Lo bisa aja menguatkan orang lain yang merasa insecure sama dengan tubuhnya. Tapi, saat keadaan ini (ketidakpuasan terhadap diri sendiri Lo alami) dan Lo merasa kesulitan untuk menerima dan mengapresiasi diri sendiri.
Ketika Lo terlalu berfokus terhadap bagian tubuh yang nggak Lo sukai, lama kelamaan pikiran ini bisa berdampak pada sisa hidup Lo, seperti pikiran ini, bisa merusak diri Lo sendiri, dan bahkan berpotensi menyebabkan gangguan fisik dan psikis. Beberapa di antaranya:
Lo Mengalami Dysphoria
Disforia adalah perasaan nggak nyaman atau nggak puas yang mendalam. Disforia adalah kebalikan dari euphoria. Perasaan disforik tentang tubuh Lo dapat berupa Lo selalu terbayang-bayang dengan kemungkinan terburuk saat Lo lepas kontrol dalam aktivitas makan. Intinya, Lo merasa nggak happy dengan tubuh Lo, Lo merasa terperangkap, dan jijik dengan diri sendiri. Kondisi disforia bisa datang dan pergi, misalnya, perasaan ini bisa muncul secara intens setelah Lo makan malam. Jika perasaan Lo tentang tubuh Lo pernah mencapai titik di mana Lo merasa putus asa Lo bisa jadi berada pada titik disforia yang parah.
Lo Mengalami Dysmorphia
Dysmorphia memiliki unsur kata dys (tidak) dan morph (bentuk). Dysmorphia intinya adalah sebuah ketidakmampuan Lo untuk melepaskan bayangan bahwa tubuh Lo, apakah sebagian atau seluruhnya, ada yang salah baik secara bentuk dan ukuran. Seringkali, orang yang mengalami dysmorphia melihat tubuh mereka sendiri secara berbeda dari yang dilihat orang lain. Kalau Lo menderita dysmorphia, Lo akan terus menerus berpikir bahwa sebagian dari diri Lo ‘nggak sempurna’. Padahal, di mata orang lain nggak ada yang salah dengan tubuh Lo, atau Lo berpikir tubuh Lo lebih besar dari orang lain, meskipun di mata orang lain sebenarnya ukurannya sama. Atau Lo merasa tubuh Lo membengkak secara tiba-tiba setelah makan, padahal nggak ada yang berbeda. Terkadang orang dengan dysmorphia berpotensi mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
Lo Merasa Sensitif Saat Seseorang Mendiskusikan Tentang Tubuh
Apakah Lo pernah merasakan hari Lo rusak berat cuma karena seseorang mengatakan Lo terlihat lebih gendut daripada biasanya? Atau bahkan komentar orang soal berat badan membuat Lo membenci diri Lo sendiri? Jika seseorang berkomentar tentang tubuh Lo yang membuat Lo kesal dengan cara yang sulit untuk dijelaskan. Apalagi, jika komentar itu seperti merusak hari atau minggu Lo dan membuat Lo sangat bereaksi negatif terhadap pemberi komentar, bisa jadi keenggaksukaan Lo terhadap tubuh Lo masuk ke level yang serius yang tanpa Lo sadari merusak kesehatan emosional Lo.
BAGAIMANA MENYAYANGI TUBUH LO SENDIRI
Sesekali nggak puas dengan beberapa bagian dari tubuh Lo adalah hal yang manusiawi, karena manusia memang sulit puas. Tapi, bukan berarti kita harus menuruti semua perasaan nggak puas ini. Ada banyak hal yang dapat Lo lakukan untuk memulai perjalanan mencintai, atau setidaknya menghargai dan menerima tubuh Lo sendiri.
Klikers, penting banget lho untuk memiliki perasaan positif tentang tubuh kita karena terus menerus dihantui oleh hal-hal yang nggak kita senangi, bukanlah cara yang produktif untuk menjalani hidup. Menerima tubuh Lo sendiri bisa membantu Lo menjadi orang yang lebih bahagia. Seperti halnya berbagai masalah dalam hidup, kita juga perlu mengembangkan cara menerima hal-hal yang membuat kita kurang nyaman, termasuk terhadap tubuh kita sendiri.
Mari kita coba cara-cara berikut:
Pertama, Menerima Tubuh Lo Tanpa Syarat
Menerima tubuh kita tanpa syarat adalah pendekatan yang paling dianggap radikal oleh beberapa pakar. Radikal artinya mengakar. Pendekatan ini adalah sebuah cara awal yang perlu dilakukan ketika Lo sudah terlalu terbiasa mengkritik tubuh Lo sendiri secara ekstrim. Lalu, untuk melawan kritik-kritik ekstrim terhadap tubuh Lo ini, Lo perlu pendekatan awal yang bisa melawan semua itu, yaitu menerima diri Lo apa adanya tanpa syarat.
Lo menerima tubuh Lo dan menghargainya atas apa semua fungsinya yang masih berjalan dengan baik, terlepas dari bagaimana penampilannya. Berlatih netralitas tubuh memiliki banyak manfaat kesehatan mental. Saat kita berada dalam mindset ini, kita akan lebih banyak berempati kepada diri kita sendiri dan menurunkan tingkat stres. Menerima diri bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan terutama bagi Lo yang terbiasa mengkritik diri Lo secara habis-habisan. Namun, semua awal bukankah nggak mudah?
Kedua, Lakukan Hal-Hal Baik untuk Tubuh Lo
Dengan semua kebaikan yang dilakukan tubuh kita untuk kita, agak aneh betapa sedikit yang kita lakukan sebagai balasan untuk mereka. Tubuh kita sudah bertahun-tahun membawa kita ke berbagai tempat dan berfungsi dengan baik, tapi sayangnya kita sering nggak melakukan apa pun untuk berterima kasih kepada mereka.
Berterima kasih kepada tubuh kita untuk semua yang mereka lakukan nggak harus mahal atau rumit. Lo dapat berterima kasih kepada tubuh Lo atas pekerjaannya dengan mandi air hangat. Lo bisa istirahat cukup di malam alih-alih begadang. Lo bisa makan makanan yang sehat sebagai ganti kerja keras mereka hari ini. Lo bisa menjauhkan mereka dari makanan-makanan yang bisa merusak fungsi tubuh mereka, Lo bisa juga berterima kasih dengan memberi mereka bonus, seperti minum vitamin. Atau, Lo bisa menjaga mereka dengan berolahraga. Bayangkan, betapa sudah banyak yang mereka lakukan untuk kita, tapi betapa nggak tahu dirinya kita dan sedikit memenuhi hak-hak mereka untuk dijaga dan dirawat dengan baik.
Ketiga, Latih Aktivitas yang Menghilangkan Stres
Meminimalkan stres adalah salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk kesehatan mental kita. Bisa jadi bukan menghilangkan sumber stressnya secara langsung, menghilangkan stres yang Lo hadapi dalam sekejap, tetapi kita dapat memilih bagaimana kita menghadapinya. Melakukan aktivitas penghilang stres, baik latihan pernapasan atau jalan-jalan, baik untuk semua aspek diri kita. Bahkan, saat Lo berlatih relaksasi hanya beberapa menit saja dapat berpengaruh pada Lo selama berjam-jam setelahnya. Berlatih aktivitas menghilangkan stres juga dapat membantu Lo berpikir lebih rasional tentang tubuh Lo, misal, Lo yang biasanya memutuskan ngemil sebagai penghilang stress, bisa berlatih teknik relaksasi lainnya.
Sepatah Kata dari KlikKlas
Untuk menjadi pribadi yang bertumbuh, terus dihantui pikiran-pikiran negatif bukanlah cara terbaik untuk hidup. Apalagi jika pikiran negatif ini berupa ketidaknyamanan Lo terhadap tubuh Lo sendiri. Saat mengalami ini, salah satu hal yang paling pertama harus disadari adalah bisa jadi semua perasaan ketidaksempurnaan ini adalah perasaan Lo aja, sementara orang lain menganggap Lo beruntung, cantik, ganteng dan sempurna. Untuk menghadapi perasaan merasa tidak sempurna ini beberapa di antaranya adalah menerima tubuh Lo secara radikal, tanpa syarat, kemudian lakukan hal-hal baik kepada tubuh Lo. Bayangkan, betapa banyak bantuan yang sudah dilakukan oleh tubuh Lo dalam membantu kelancaran aktivitas Lo. Oleh karena itu, saat Lo merasa membenci tubuh Lo sendiri, bayangkan segala budi baik tubuh Lo terhadap hidup Lo. Balas juga dengan hidup sehat sebagai rasa terimakasih kita. Semoga dengan ini kita bisa mencapai rasa puas terhadap tubuh kita sendiri.
Selamat bertumbuh!
Kunjungi Media Sosial Klik.Klas Lainnya
Jangan lupa ikuti terus update kabar Klik.Klas di Instagramnya juga klik.klas. Atau lo mau dengerin versi podcastnya? Bisa banget! Klik di sini.
Tentang Penulis
Fakhirah Inayaturrobbani, S.Psi, M.A
Salam kenal gue Fakhi. Gue merupakan peneliti dan ilmuwan psikologi sosial yang menyelesaikan studi S1 hingga S2 di Fakultas Psikologi UGM. Yuk baca dan cari lebih dalam tulisan-tulisan gue di Instagram @fakhirah.ir
Tulisan Lahir Dari Tulisan Lainnya
Malcolm, A., Pikoos, T. D., Castle, D. J., & Rossell, S. L. (2021). An update on gender differences in major symptom phenomenology among adults with body dysmorphic disorder. Psychiatry Research, 295, 113619.
Minty, A., & Minty, G. (2021). The prevalence of Body Dysmorphic Disorder in the community: a systematic review. GLOBAL PSYCHIATRY.