Cemas Toksik Jadi Asyik

klik.klas
7 min readDec 20, 2020

--

Nothing diminishes anxiety faster than action Walter Anderson

Photo by Marcos Paulo Prado on Unsplash

Pernah ga lo, lagi galau dan cemas tentang masa depan. Lalu, curhat ke temen lo tentang betapa bingungnya lo pengen jadi apa, pengen asah bakat yang mana, atau mau kerja di mana?

Terus temen lo menjawab “Udah nggak usah cemas. Don’t worry be happy!”

Atau lo galau, kok temen-temen sudah melakukan ini itu, tapi lo merasa stuck disini-sini saja.

Terus ada yang menghibur lo dengan kalimat, “Udah, ngapain sih lo pakai cemas segala. Nggak usah kali…”

“Don’t worry, be happy!”

Kita sering banget ya denger kata ini, Dulu sih gue sering dapat kalimat ini dari temen-temen sebagai kalimat penghibur di kala cemas.

Jargon ini memang menenangkan dan ada benernya bahwa nggak usah cemas udah dijalanin aja, be happy!

Tapi…

Kalau dipikir-pikir jargon ini mungkin sering digunakan terlalu berlebihan, dipakai dalam semua keadaan, membabi buta, dan nggak pandang konteks.

Seakan-akan orang yang cemas itu nggak happy dan supaya jadi happy kita jangan merasakan cemas barang sedikit pun.

Sekilas ada benernya, bahwa kita harus happy, tapi bener nggak sih, untuk happy, kita ga boleh cemas sama sekali?

Dan apakah punya rasa cemas itu adalah hal yang salah?

Cemas itu nggak perlu?

Cemas itu Berguna

Yang gue tahu, Tuhan nggak pernah menciptakan sesuatu di dunia ini tanpa tujuan, termasuk emosi cemas.

Photo by Paola Chaaya on Unsplash

Sebagaimana emosi negatif lainnya, kecemasan juga punya fungsi yang penting dalam keberlangsungan hidup manusia.

Dalam pendekatan Psikologi Evolusi, emosi-emosi termasuk cemas, diciptakan sebagai bagian dari mekanisme pertahanan diri kita. Mekanisme pertahanan diri ini harus dimiliki oleh manusia, agar kita menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang membuat diri kita dalam situasi bahaya.

Dengan adanya emosi cemas, lo akan secara nggak sadar mengembangkan sikap waspada dalam menyiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk

Photo by Estée Janssens on Unsplash

Sikap waspada ini akan membuat lo jadi memutuskan untuk melakukan hal-hal penting, memilih keputusan strategis dan mempersiapkan sesuatu untuk mengindari bahaya.

Kalau takut dosen lo bakal tiba-tiba ngasih kuis dadakan, lo akan nyiapin bahan untuk dibaca sebelum masuk kelas. Kalau lo takut, tugas lo bakal ga terkejar dengan sistem kebut semalam, lo akan berusaha nyicil tugas itu jauh-jauh hari. Kalau lo cemas akan terserang Corona, lo akan usahakan mengikuti protocol kesehatan.

See, cemas membuat lo melakukan sesuatu yang mungkin nggak menyenangkan dan nggak nyaman, tetapi sebenarnya bersifat protektif, melindungi diri lo dari hal-hal yang mengancam.

Cemas juga bikin lo memahami hal apa yang sebenarnya penting

Photo by Clayton Robbins on Unsplash

Ketika Lo cemas tentang masa depan lo, kemudian lo akan berusaha mencari cara untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan ini. Artinya, bagi Lo, masa depan itu penting dan harus dipersiapkan.

Misal nih, bagi yang muslim, lo cemas sama kehidupan akhirat dan pertanggungjawaban setelah kematian, lo akan berusaha menyiapkan diri sebaik-baiknya di dunia ini. Semakin lo merasa cemas, artinya lo merasa hal itu adalah hal yang penting.

Cemas membuat lo tahu seberapa berartinya hal-hal itu dalam hidup lo.

Cemas juga jadi emotional buffer, alias emosi penyangga

Photo by Rhendi Rukmana on Unsplash

Maksudnya gini nih, emosi cemas itu kan nggak enak, gue yakin lo semua di sini, kalau diperbolehkan memilih pasti memilih merasa aman dan nggak cemas seumur hidup.

Tapi, rasa nggak menyenangkan dari emosi cemas itu bagi sebagian orang adalah persiapan untuk menghadapi kejadian dengan rasa yang lebih buruk.

Sehingga, saat kejadian itu bener-bener terjadi, lo nggak merasa jatuh tanpa bantalan.

Kecemasan yang takarannya nggak tepat itu toksik, sementara kalau tepat jadi asyik

Cemas itu Ibaratnya Energi Nuklir

Photo by Frédéric Paulussen on Unsplash

Apa yang lo bayangkan ketika mendengarkan kata “Nuklir”

Kalau lo ngebayangin soal betapa seremnya kata nuklir, yang mungkin lo asosiasikan sama kata radiasi dan bahaya. Lo ada benernya. Yaa… tapi ngga sepenuhnya bener. Ada yang kurang yaitu, sebenarnya, energy nuklir sangat bermanfaat buat kehidupan manusia. Meski sering ketutup sama berita-berita soal efek negatifnya.

Catatannya adalah, energi nuklir itu bisa bermanfaat atau nggak, itu tergantung manusia, ya kita ini, bisa mengelolanya atau nggak. Sama kayak cemas, bayangkan bahwa kecemasan adalah sebuah energi nuklir dalam diri lo.

Cemas punya dua sisi positif dan negatif, tergantung lo bisa mengelolanya atau nggak. Kalau lo ngelolanya dengan bener, itu akan jadi modal penting dalam berbagai sisi hidup lo. Kalau salah kelola, yaa… BUM, bisa jadi dampak negatif yang lebih kerasa.

Cemas yang Tepat

Kate Sweeny, seorang asisten professor Psikologi di Universitas California yang menuliskan sebuah artikel jurnal tentang “Sisi Menakjubkan dari Kecemasan”. Ia mengatakan gini…

“Bukan lo ga boleh cemas sama sekali. Tetapi, kecemasan pada takaran yang tepat akan melejitkan produktivitas lo.”

Mungkin lo akan beralasan, “Tapi, rasa cemas kan bikin nggak fokus, makan nggak enak, tidur nggak nyenyak, dan uring-uringan…” Iyaps, memang, kecemasan yang berlebih itu toksik. Sementara, kalau lo nggak pernah merasakan cemas sama sekali, itu aneh. Cemas itu sangat amat manusiawi.

Jadi, cemas-lah pada takaran yang tepat. Sebab, penelitian menunjukkan cemas yang tepat itu lebih sehat daripada cemas negatif atau tidak ngerasain cemas sama sekali.

Lalu gimana caranya kecemasan lo bisa jadi kecemasan yang produktif?

Befriending anxiety means learning to master it

Pertama, Lo mungkin sering mengabaikan rasa cemas lo. Doi sering diabaikan, ketika emosi cemas bertandang. “Nggak, nggak gue nggak cemas kok,”

Hmm…diakui aja apa salahnya

Pahamilah kalau kecemasan dan segala emosi negatif lainnya adalah hal-hal yang selalu ada dalam hidup lo. Selalu ada. Nggak bisa lo mengusir kecemasan ke luar dari diri lo sama sekali. Terima itu. Berteman sama kecemasan artinya lo sedang berusaha untuk mengetahui cara kerja dia, kapan dia dateng, pada saat apa, dan gimana cara bikin dia pergi.

How to master worry and anxiety? Ya, terima dia sambil dipelajari seluk beluknya.

Cemas yang sehat fokus pada masa depan

Kedua, cemas yang tepat adalah mengubah dari sekedar kecemasan yang bertengger, diem, membusuk di kepala lo jadi perbuatan aktif. Lo bisa tuangkan kecemasan yang mengganggu itu kedalam langkah-langkah yang harus dilakukan. Lagi-lagi, si Sweeny, itu si penulis tentang sisi positif cemas, bilang,

“Cemas yang sehat itu fokus menuangkan rasa takut menjadi perbuatan antisipatif, daripada sekedar ada di kepala atau fokus sama masa lalu, dari tindakan proaktif,”

Yaa intinya, jangan diem ajalah saat cemas. Cari cara untuk menguranginya.

Ibaratnya, temen lo si “kecemasan” udah sumpek di kepala lo terus. Biar nggak sumpek, dia butuh jalan-jalan keluar dari kepala jadi rencana dan perbuatan nyata.

Strategi Hadapi Kecemasan

Ketiga, well, salah satu cara bikin kecemasan nggak cuma di kepala adalah dituangkan ke dalam tulisan. Sudah banyak bangeet manfaat dari menuangkan pikiran melalui tulisan. Lo bisa mulai dengan melakukan list apa aja yang bikin lo cemas dan list juga cara menghadapinya. Setelah itu, lo urutkan strategic plan apa yang paling mungkin lo lakukan.

Batasi waktu untuk cemas

Keempat, Kalau lo merasa mudah cemas akan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup lo. Tarik napas dan coba lo berlatih kasih batasan waktunya.

“Misalnya, oke. Gue kira-kira udah panik dari tadi, tapi nggak ngapa-ngapain. Setelah ini gue akan coba melakukan sesuatu,”

Daripada panic diem saja, lebih baik batasi waktu panik, ambil jeda untuk berpikir langkah ke depan sejenak, tapi ingat lo batasin waktunya, lalu ambil waktu untuk bertindak.

Sepatah Kata dari Klik.Klas

Last, gue mau menekankan kembali bahwa cemas itu adalah emosi alamiah yang akan terus ada dalam diri lo selama masih hidup.

Kalau lo merasa menolak merasa cemas sama sekali, berarti lo menolak hukum alam.

Gue ngerti perasaan cemas itu nggak enak banget, bisa bikin lo kehilangan fokus dan konsentrasi, belum lagi gangguan tidur, makan dan lain sebagainya.

Tapi, Klikers, Pencipta alam semester itu Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Nggak ada sesuatu apapun yang diciptakan nggak ada manfaatnya, termasuk emosi cemas.

Emosi cemas dalam takaran yang tepat bisa lo dayagunakan untuk bikin lo lebih berhati-hati, menyiapkan rencana dan mengambil langkah strategis serta menentukan hal apa yang signifikan buat lo. Sementara, kalau kecemasan ini nggak bisa dikontrol secara konstran serta bersifat irasional, bisa saja bikin lo nggak produktif, eh malah destruktif. Keputusan ini bisa jadi ada di tangan lo, mau dimainin sama emosi cemas, atau lo yang memainkan emosi cemas tersebut.

Cemas jangan ditekan, tapi terima dan bertemanlah dengan emosi cemas. Berteman itu artinya lo sadar adanya perasaan itu, lo terima, lo berbaikan sama dia, lo coba cari tahu lebih dalam gimana karakter temen lo “Si Cemas ini”. Apa yang bikin si Cemas ini bangun dari tidurnya, apa yang bikin doi kalem. Gali terus, temenan sama doi. Dengan kayak gitu lo jadi tahu how to master your worry and anxiety. Mengakhiri peperangan sama si kecemasan menunjukkan diri yang tumbuh ke arah kematangan emosi.

Ingat. Temenan sama si kecemasan semoga menjadi langkah awal yang baik menuju diri yang bijaksana. Kemudian, daya gunakan si kecemasan. Jangan Cuma diperdaya.

Semoga kita jadi pribadi yang #selalubertumbuh

Kunjungi Media Sosial Klik Klas Lainnya

Jangan lupa ikuti terus update kabar Klik.Klas di Instagramnya juga klik.klas

Atau lo mau dengerin versi podcastnya? Bisa banget!

Tentang Penulis

Fakhirah Inayaturrobbani, S.Psi, M.A

Fakhi merupakan peneliti dan ilmuwan psikologi sosial yang menyelesaikan studi S1 hingga S2 di Fakultas Psikologi UGM. Tahu lebih dalam tulisan lainnya di Instagramnya @fakhirah.ir

Sumber Bacaan

https://www.nbcnews.com/better/pop-culture/praise-worry-why-fretting-can-be-good-you-ncna757016

http://chriskingman.com/blog/anxiety-befriending

https://adaa.org/understanding-anxiety

http://www.nhsborders.scot.nhs.uk/media/213576/worry.pdf

--

--

klik.klas
klik.klas

Written by klik.klas

Platform pengembangan diri di luar kelas yang asik. Mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk menjadi muda yang #SelaluBertumbuh setiap hari.

No responses yet